Sumbawa – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Desa Poto atas inisiatifnya menggelar kegiatan Sosialisasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kepedulian nyata desa terhadap isu lingkungan global yang kian mendesak.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025, bertempat di Aula Kantor Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Hj. Rahmawati, S.Pi., M.Si., secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Rahmawati menyampaikan rasa bangga terhadap semangat dan kepedulian warga Desa Poto yang telah menunjukkan komitmen nyata terhadap upaya pelestarian lingkungan.
"Perubahan iklim hari ini adalah isu global yang nyata. Langkah Desa Poto patut diapresiasi karena telah sejak lama menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Ini adalah contoh luar biasa yang layak ditiru oleh desa-desa lainnya di Kabupaten Sumbawa," ujar Plt. Kepala Dinas LH dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kepala Desa Poto, Fathul Muin, S.P., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan spiritual masyarakat desa. Ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga alam sebagai amanah dari Tuhan.
"Perintah Tuhan agar kita hidup adil, bertanggung jawab, dan memelihara ciptaan-Nya harus diterjemahkan dalam aksi nyata. Perubahan iklim sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia, mulai dari penggunaan bahan kimia pertanian, pembakaran hutan, hingga pengelolaan sampah yang buruk. Maka kegiatan ini penting agar kita tetap menjadi manusia yang bertanggung jawab," tegasnya.
Selain Kepala DLH dan Kepala Desa, acara juga menghadirkan dua narasumber lainnya, yakni Herawati, S.Hut., perwakilan dari DLH Kabupaten Sumbawa, serta Yusli Valufi, Kepala Seksi Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Sumbawa. Keduanya membawakan materi yang memperkuat pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dari berbagai elemen, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, pengurus PKK, hingga perangkat desa, dan para mahasiswa yang hadir pada acara tersebut. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa gerakan pro-iklim di tingkat desa bukan sekadar wacana, tetapi telah menjadi gerakan kolektif yang tumbuh dari kesadaran bersama.
#DesaProIklim
#DesaPemajuanKebudayaan
